Sunday 24 August 2014

Aplikasi 'Buang Sampah' yang jadi juara di Kompetisi Dunia

Beberapa waktu lalu Intel mengadakan sebuah kompetisi bernama “Intel Perceptual Computing Challenge” yang menantang para pengembang aplikasi di seluruh dunia untuk membuat sebuah prototipe menggunakan Intel Perceptual Computing SDK dan Creative Interactive Gesture Camera Kit sehingga pengembang harus menggunakan imajinasi dan keterampilan teknisnya untuk menunjukkan kepada Intel kemungkinan interaksi manusia dan komputer inovatif yang dapat dihasilkan di masa mendatang.

Diantara ribuan kandidat ialah Antpixel studio yang terdiri dari Aditya Anwar. T sebagai programmer dan Adrian Anwar. T sebagai designer menciptakan sebuah aplikasi yang kreatif bernama The Catcher yang berhasil menjadi salah satu juara ketiga dari ajang Intel Perceptual Computing tersebut.

Gameplay sederhana namun kaya akan makna, selain di ajak untuk bermain kita juga diajak untuk sadar akan pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar kita, dengan melakukan hal hal yang sederhana salah satunya adalah membuang sampah pada tempatnya.

untuk yang penasaran melihat gameplay dari game the catcher bisa melihat tautan video berikut



dan untuk melihat seluruh juara dari kompetisi Intel Perceptual Computing Challenge bisa klik di tautan berikut ini

https://software.intel.com/sites/campaigns/perceptualshowcase/winners.htm

keep proud being indonesia guys

Monday 6 May 2013

Harpoen Juara World Summit Award (WSA) Mobile 2012 !!



Siapa sangka ternyata pada ajang World Summit Award (WSA) Mobile 2012, yang digelar 3-5 Februari silam di Abu Dhabi ada aplikasi dari INDONESIA yang berhasil menjadi salah satu pemenang untuk kategori pariwisata dan budaya.

Harpoen aplikasi berbasis lokasi besutan anak bangsa, berhasil menyabet gelar juara dunia aplikasi mobile dalam kategori pariwisata dan budaya, pada ajang World Summit Award (WSA) Mobile 2012, yang digelar 3-5 Februari silam di Abu Dhabi.

Anggota juri memilih Harpoen sebagai juara berdasarkan keunikan konsep, pelaksanaan, potensi untuk menjangkau khalayak global, dan penerapannya secara komersial. Menariknya, anggota juri terdiri dari CEO, beberapa tokoh dan ahli strategi ternama di industri ponsel global, termasuk Ralph Simon dari Inggris, yang secara luas dianggap sebagai visioner ponsel dan "ayah" dari nada dering.

Menemani Simon, ada Gary Schwartz dari Kanada, seorang pengusaha berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia ponsel; Harri Koponen, COO dari Rovio, pembuat fenomena Angry Birds; dan eksekutif dari SAP, Dolby, serta kepala riset global Mobile Monday.


Harpoen mengalahkan platform mobile panduan wisata dari Italia, pemesanan layanan taksi global dari Estonia, sebuah aplikasi berbagi pengalaman spontan dari Uganda, dan pemandu wisata mobile dari Austria yang mempunyai lebih dari 3,5 juta download.

untuk melihat pemenang yang lain bisa dilihat disini

keep proud being indonesia guys

Tuesday 9 April 2013

Komik Indonesia Dapet Penghargaan di Jepang !?!?


Siapa sangka ternyata komik buatan orang indonesia bisa dapet penghargaan di ajang Kontes Manga Internasional ke enam yang diadakan di Jepang.
Adalah Muhammad Fathanatul Haq (Ilustrator)  dan  Ockto Baringbing (Penulis Naskah) dari Indonesia yang mendapat kebanggaan setelah hasil karya mereka yaitu 5 menit sebelum tayang atau 5 minutes before airing karena karya mereka menjadi salah satu dari banyak komik yang mengikuti ajang tersebut yang mendapat penghargaan wuhuuu kereennn!!!.





Berikut list pemenang dari ajang tersebut


Gold Award (the best work)


Name of Work :
(Kingdom of Thailand)
Name of Artist : Kosin Jeenseekong (Kingdom of Thailand)











Silver Award

Name of Work :
(Kingdom of Thailand)
Name of Artist : Ittiwat Suriyamart (Kingdom of Thailand)
Name of Work :
(China)
Name of Artist : Yao Wei (China)

Name of Work :
(Indonesia)
Name of Artist : Muhammad Fathanatul Haq (Indonesia)
Name of Script : Ockto Baringbing (Indonesia)







Bronze Award

Name of Work :
ONCE AGAIN
(China)
Name of Artist : Buddy (China) , Feng Xi Shen Lei (China)
Name of Work :
Charge ~ beyond ~
(China)
Name of Artist : Han Zu Zheng (China)
Name of Work :
OLDMAN
(Taiwan)
Name of Artist : Chang Sheng (Taiwan)
Name of Work :
Scralls of A Northern City
(Taiwan)
Name of Artist : AKRU (Taiwan)
Name of Work :
From The Netherworld : Tales of Terror!
(Malaysia)
Name of Artist : PUYUH (Malaysia), CORE (Malaysia)
Name of Work :
Dragon Land
(Vietnam)
Name of Artist : Dimensional Art (Vietnam), Dinh viet Phuong, Do Nhu Trang, Le Lam Vien(Vietnam)
Name of Work :
Once Upon a Time of Love
(Thailand)
Name of Artist : Amp (Thailand), Varacha pansang (Thailand)
Name of Work :
Eros/Psyche
(Spain)
Name of Artist : Maria Llovet (Spain)
Name of Work :
Xiao Ou, volume 2, Un monde en double
(China)
Name of Artist : Wei Song (China)
Name of Work :
Otaku Blue
(France)
Name of Artist : Kerfriden Malo (France), Marazano Richard (France)
Name of Work :
The ten rituals of the initiation
(Burkina Faso)
Name of Artist : Boureima NABALOUM (Burkina Faso)











5 Menit Sebelum Tayang mendapatkan penghargaan Silver Award,Ketua Dewan Juri Kontes Manga Internasional, Machiko Satonaka, memuji cara penceritaan komik yang dinilai bisa membuat pembaca merasakan penderitaan tokoh utama, kata Ockto Baringbing, penulis naskah 5 Menit Sebelum Tayang.
“Dia sempat bilang kalau cerita tentang tokoh utama yang mengalami kesulitan seperti di komik 5MST memang sering terjadi pada manga,” katanya dikutip antaranews.com.
Komik buatan Ockto dan Muhammad Fathanatul Haq (Matto) sang ilustrator juga dikomentari oleh chairman Studio Animasi Pierrot yang telah melahirkan anime seperti “Naruto” dan “Bleach”.
Kereenn kan :D
setelah saya (penulis) membaca manga tersebut pun memang ceritanya menarik dan style gambarnya pun gak terlalu dibuat "manga" jepang banget, inti ceritanya sih menceritakan kehidupan seorang video editor bernama budi yang awalnya ingin keluar dari kerjaanya karena merasa selalu ditekan tapi dia berubah pikiran ketika bertemu reporter cantik bernama Arum.Kelanjutanya dibaca sendiri aja ya hehe
pokoknya seru deh :D buat yang pingin baca ini saya kasih link nya
http://www.makko.co/read/5-Menit-Sebelum-Tayang/19/EPISODE1/33?p=1


Keep Proud Being Indonesia Guys


Saturday 16 March 2013

Pencipta Lagu Kebangsaan Singapura, Orang Indonesia

Adalah Zubir Said (lahir di Bukittinggi, Indonesia, 22 Juli 1907 – meninggal di Singapura, 16 November 1987 pada umur 80 tahun) yang merupakan seorang editor musik untuk film dan juga pencipta lagu kebangsaan Singapura, "Majulah Singapura".

Siapa Zubir Said? Lahir di Bukit Tinggi pada 22 Juli 1907, Zubir adalah anak dari Mohamad Said bin Sanang. Zubir baru berusia 7 tahun ketika ibunya meninggal dunia. Saudaranya berjumlah delapan; 3 laki-laki dan 5 perempuan. Sejak masa kanak, bakat Zubir bermain musik sudah terlihat ketika dia misalnya diketahui sangat piawai memainkan suling, gitar dan drum. Tak ada yang mengajari Zubir melainkan semuanya merupakakan 
bakat alam.


Sebelum merantau ke (pulau) Singapura pada 1928, Zubir diketahui pernah bersekolah di Belanda. Panggilan hatinya untuk bermusik, membuatnya meninggalkan Belanda meskipun pilihannya itu ditentang oleh sang ayah. Di Singapura, dia bergabung dengan Grup Bangsawan, sebuah kelompok opera yang para pemainnya berasal dari bangsa Melayu. Di kelompok itu Zubir tak bertahan lama, karena dia kemudian memutuskan bekerja untuk perusahaan rekaman His Master’s Voice pada 1936. Di perusahaan itulah, Zubir bertemu dengan Tarminah Kario Wikromo, perempuan Jawa yang dikenal sebagai penyanyi keroncong yang pada 1938 dipinangnya sebagai istri.

Zubir sebetulnya sempat pulang dan menetap kembali di Bukit Tinggi setelah menikah. Dia baru kembali ke Singapura pada 1941 dan terus menetap di sana hingga meninggal pada 1987. Masa kedua kehidupannya di Singapura, dia lewatkan dengan bekerja pada surat kabar Utusan Melayu sebagai fotografer dan penulis paruh waktu. Tujuannya semata agar dia punya kesempatan lebih banyak untuk bermain musik dan menuliskannya di surat kabar.

Karir musik Zubir mulai mentereng ketika pada 1957, untuk kali pertama karya musiknya dipentaskan untuk umum di Victoria Teater. Pada tahun berikutnya, Dewan Kota Singapura menetapkan salah satu komposisi Zubir sebagai lagu resmi kota Singapura. Lagu berjudul Majulah Singapura itulah yang belakangan kemudian ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Singapura ketika negara itu merdeka pada 9 Agustus 1965.

Sebelum kemerdekaan Singapura itu, Zubir sudah mencipta beberapa lagu termasuk untuk soundtrack film yang dibuat oleh Cathay Keris. Salah satu lagu yang dibuat Zubir untuk film Dang Anom bahkan memenangi penghargaan Festival Film Asia ke-9 di Seoul, Korea Selatan pada 1962. Beberapa komposer dan pengamat musik menilai karya Zubir sebagai lagu Melayu yang sebenarnya karena musiknya banyak berkaitan dengan sejarah dan nilai-nilai Melayu terutama Minang dan membangkitkan semangat kebangsaan pada 1950.

Sebelum penyakit kuning menderanya hingga dia meninggal pada 16 November 1987, Zubir diketahui telah membuat karya musik hingga 1.500 judul. Lagu-lagu itu belum seluruhnya dipublikasikan karena Zubir terlalu serius mengajar seniman-seniman muda tentang seni musik daripada mengurusi rekaman lagu-lagunya. Lagu-lagu ciptaan Zubir yang terkenal antara lain, Sang Rembulan, Sayang Disayang, Cinta, Selamat Berjumpa Lagi, Nasib Malang, Anak Daro, Setangkai Kembang Melati, dan Kumang dan Rama-Rama.


Keep Proud Being Indonesia Guys


Wednesday 13 March 2013

Chip di dalam Blackberry itu ternyata buatan orang Indonesia Loh!!


Adalah Dr. Sehat Sutardja Selaku CEO Marvel Technology Group Ltd berkantor pusat di Santa Clara, Amerika Serikat dengan jumlah pekerja hingga 5700 orang. Perusahaan ini juga memiliki pusat desain yang terletak di Eropa, Israel, India, Singapura, dan China. Spesialisasi yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah pembuatan chip untuk jaringan nirkabel, penyimpanan data, hingga green technology.


Marvell Technology Group Ltd adalah salah satu perusahaan penghasil chip besar didunia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 dan lebih dari 1 miliar chip dihasilkan setiap tahunnya. Jadi, tidak salah jika perusahaan ini masuk kedalam 3 besar perusahaan penghasil chip terbesar didunia. Marvell Technology Group Ltd masuk kedalam 400 perusahaan terbesar pada tahun 2006 dan 2009 (versi Forbes)

Chip milik Marvell Technology Group Ltd juga digunakan dibeberapa ponsel yang beredar di Indonesia, antara lain:
- Samsung i780(Marvell PXA310 624MHz)
- Samsung i900 Omnia(Marvell PXA312 624MHz)
- Asus P565(Marvell PXA930 800MHz)
- Asus P552w(Marvell PXA930 624MHz)
- BlackBerry Bold 9000(Marvell PXA930 624MHz)
- BlackBerry Storm 9500(Marvell PXA930 624MHz)
- BlackBerry Bold 9700/BlackBerry Onyx(Marvell PXA930 624MHz)
Selain itu, Chip besutan Marvell juga sangat mudah ditemukan pada Cisco switch, Apple iPod, Xbox 360, smartphone, PDA atau di dalam disk drive produk perusahaan besar lainnya.

Keep Proud Being Indonesian Guys

Profesor Termuda Asal Indonesia di Amerika Serikat

Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. Setelah menyelesaikan program S-1 pada tahun 1998, ia mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Walaupun demikian, ia memilih tetap kuliah di Universitas Wisconsin dan meraih gelar doktor di bidang electrical engineering pada bulan Mei 2003.

Selama menyelesaikan program doktor, Prof. Nelson memperoleh berbagai prestasi gemilang di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award.

Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson mendapat tawaran menjadi asisten profesor dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Akhirnya pada awal tahun 2003, ketika masih berusia 25 tahun, ia menjadi asisten profesor di bidang electrical and computer engineering, Lehigh University. Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, Amerika Serikat.

Saat ini Prof. Nelson menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania dan mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiahnya yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.

Ketika masih di Sekolah Dasar, Prof. Nelson gemar membaca biografi para fisikawan ternama. Ia sangat mengagumi prestasi para fisikawan tersebut karena banyak fisikawan yang telah meraih gelar doktor, menjadi profesor dan bahkan ada beberapa fisikawan yang berhasil menemukan teori (eyang Einstein) ketika masih berusia muda. Karena membaca riwayat hidup para fisikawan tersebut, sejak masih Sekolah Dasar, Prof. Nelson sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat.

Walaupun saat ini tinggal di Amerika Serikat dan masih menggunakan passport Indonesia, Prof. Nelson berjanji kembali ke Indonesia jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya.

Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC. Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.

Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan
di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main!!

Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.

Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Ke mana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya.

"Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Dan, saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," katanya, serius.

Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimic pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa-basi.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras," kata Nelson menjawab koran ini.

Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.

Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus.

Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang menganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu

Keep Proud Being Indonesian Guys

sumber ini

Monday 11 March 2013

Khoirul Anwar sang penemu 4G


Indonesia patut berbangga, karena penemu teknologi 4G adalah orang Indonesia, dialah Prof. Khoirul Anwar, yang menemukan dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar adalah alumni Teknik Elektro ITB dengan cumlaude di 2000, kemudian melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor pada 2008. Beliau juga penerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, di California. 

Mengenai penemuannya adalah sebuah cara mengurangi daya transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier code division multiple access (MC-CDMA). Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat rendah. Dengan metode ini ia bisa mengurangi fluktuasi daya. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun seperti lazimnya, melainkan malah meningkat. “Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya,” kata dia. Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.


Pada paten keduanya, Khoirul Anwar kembali membuat dunia kagum, kali ini adalah menghapus sama sekali guard interval/GI, tentu saja ini malah membuat frekuensi yang berbeda akan bertabrakan, alih-alih menambah kecepatan. 


Namun, anak Indonesia asli asal Kediri ini mengkompensasi risiko tersebut dengan mengembangkan algoritma khusus di laboratorium, hasilnya interferensi tersebut dapat diatasi dengan unjuk kerja yang sama seperti sistem biasa dengan adanya GI. 


Asisten Professor di JAIST ini masih terus mengasah kemampuannya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, Khoirul Anwar menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia jika telah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.



Keep Proud Being Indonesian Guys